Riwayatdan Silsilah Sunan Giri. Sunan Giri adalah putra Syekh Maulana Ishaq, seorang ulama dari Gujarat yang menetap di Pasai, yang kini bernama Aceh. Ibunya bernama Dewi Sekardadu, putri Raja Hindu Blambangan, Jawa Timur, yang bernama Prabu Menak Sembuyu. Kisah Sunan Giri bermula ketika Maulana Ishaq tertarik untuk mengunjungi Jawa Timur Silsilahkeluarga Sunan Muria, garis keturunan, genealogy, kerabat, saudara, hubungan keluarga dari Sunan Muria Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said dan juga dikenal sebagai Raden Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Saroh, putri Sunan Ngudung. NamaAsli Pangeran Cakrabuana. Anak Subanglarang dan Prabu Siliwangi. Kisah Ibu Sunan Gunung Jati, Lahir Hingga Wafat. Dari Rahim Nyi Kencana Singapuri ini kemudian lahir Subang Larang yang kemudian dinikahi oleh Prabu Siliwangi. Kelak dari perkawinan keduanya melahirkan anak perempuan yang bernama Rara Santang, dari Rahim Rara Santang inilah - Mengenal Abah Aos, Ulama Kharismatik Dari Tanah Pasundan Dan Ajarannya, dikutip ulang oleh Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., da'i Kamtibmas Rohbintal Polsek Koramil Leuwigoong Polres Kodim Garut, Ketua MUI desa Margacinta, Pimpinan Majelis Taklim Sunan Mataram Kp Cikukuk, Dewan Penasehat Rohani Penajournalis.com ( 06/08/2022). Dari'sejarah lisan' yang dimaksudkan adalah cerita-cerita Kiai Abdulloh " BUJUK KOLLA" dan Probungan yang di turun-temurunkan dalam masyarakat tersebut. Topik ini dijadikan fokus sebab keberadaan banyak misteri mengenai Kiai Abdulloh " BUJUK KOLLA" dan Probungan . Mohon ini dijadikan sebagai penyambung silaturrohim antar keluarga Silsilahkeluarga sangatlah kita perlukan dan sangat penting bagi kita orang indonesia. Hal ini dikarenakan, kita sebagai bangsa yang bermartabat dan bangsa yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerabat-kerabat kita baik sebelum kita maupun setelah kita. yaitu istilah dalam urutan silsilah keturunan keluarga di Madura. Penamaan SunanBonang (Raden Mahdum Ibrohim) menikah dengan Dewi Hirah putrinya Raden Jakandar memiliki satu orang putri bernama Dewi Ruhil, dan mempunyai 2 orang putra namun belum jelas nama ibunya yaitu : Dewi Ruhil Jayeng Katon Jayeng Rono Wallohua'lam Bisshowab Itulah Silsilah dan Keturunan Sunan Bonang, jika ada kekurangan mohon beri kami masukkan. Merunutkepada silsilah beliau, melalui Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin) KH Hasyim Asy'ari memiliki garis keturunan sampai dengan Rasulullah dengan urutan lanjutan sebagai berikut: Pemikiran yang tegas dari Kyai Hasyim ini memperoleh dukungan para Kyai di seluruh tanah Jawa dan Madura. Kyai Hasyim yang saat itu menjadi "kiblat" para GF3PK. Bany Itsbat Bani Isbat adalah anak cucu keturunan Kyai Itsbat, pendiri Pesantren Banyuanyar Pameksan Madura, yang memiliki organisasi bernama FSBI Forum Silaturrahmi Bany Itsbat. Tentang Forum Silaturahmi Bany Itsbat FSBI adalah organisasi komunitas yang anggotanya terdiri dari anak cucu keturunan Kyai Itsbat yang di Madura lebih dikenal dengan sebutan Bujuk Isbat Itsbat. Keluarga besar Bany Itsbat saat ini terdiri dari sejumlah besar ulama yang mengasuh sejumlah pesantren. Mereka umumnya membuka pesantren di kawasan Jawa Timur terutama Madura, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, dan Malang. Selain menjadi ulama pengasuh pesantren, tidak sedikit dari keluarga Bani Isbat yang menjadi pejabat eksekutif, politisi partai, anggota DPR, dosen, guru dan wiraswasta. Pendiri dan seluruh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang termasuk keluarga besar Bany Itsbat Bani Isbat dan anggota FSBI. Pesantren lain yang termasuk dari kalangan Bany Itsbat meliputi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan, Pondok Pesantren Bulugading, Jember, Pondok Pesantren Tempurejo Temporan Jember, Ponpes Nurul Abror Banyuwangi, dan lain-lain. DAFTAR ISI Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Ampel Silsilah Bany Itsbat dari Jalur Sunan Giri Silsilah Kyai Isbat Ke Atas Kegiatan FSBI Kantor Pusat FSBI Bany Itsbat Bani Isbat dan FSBI Putra Kyai Isbat Kyai Nasruddin Bany Nashruddin Kyai Abdul Ghoni Bany Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Bany Abdul Hamid Kyai Abdullah Bany Abdullah Anak Cucu Kyai Isbat Bany Itsbat Tip untuk mencari, tekan CTRL dan F sekaligus. Ketik nama yg dicari di kotak yang tersedia -> klik Next. SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN AMPEL Sunan Ampel versi KH. Hasan Basyri Hasyim Purwoharjo Puger Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad Shahibus Saumi’ah 13. Alawi Ats Tsani 14. Ali Khali’ Qasam 15. Muhammad Shahib Mirbath 16. Alawi Ammil Faqih 17. Abdul Malik Al Muhajir 18. Abdullah Khan 19. Ahmad Jalaluddin Khan Syeik Jumadil Qubro 20. Ibrahim Asmora Sunan Maulana Malik Ibrahim 21. Sayyid Ahmad Rahmatillah 22. Raden Rahmat Sunan Ampel 23. Qosim 24. Kyai Muhammad Khatib Suami Nyai Gede Kedaton 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Aminah Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH BANI ITSBAT DARI JALUR SUNAN GIRI Sunan Giri Berdasarkan pada analisa KH. Ahmad Sa’id Bulugading Bangsalsari Jember Dan Hasil Cek Silang Data Dengan Keluarga Alm. Kh. Hafidz Dz Nogosari Rambipuji Jember Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1. Fatimah Az Zahrah 2. Sayyidina Husain 3. Ali Zainal Abidin 4. Muhammad Al Baqir 5. Ja’far Ash Shadiq 6. Ali Uraidhi 7. Muhammad An Naqib 8. Isa Ar Rumi 9. Ahmad Al Muhajir 10. Ubaidullah 11. Alawi Awwal 12. Muhammad 13. Ali Khali’ Qasam 14. Muhammad Shahib Mirbath 15. Alawi Ammil Faqih 16. Abdul Malik Al Muhajir 17. Abdullah Khan 18. Ahmad Jalaluddin Khan 19. Jamaluddin Akbar Al Husaini 20. Ibrahim Asmuro 21. Maulana Ishaq 22. Ainul Yaqin Sunan Giri Sumber; Ulama Pembawa Islam Di Indonesia Dan Sekitarnya, Drg. H. M. Syamsu As. Lentera Hal; 65 23. Panembahan Kulon 24. Nyai Gede Kedaton Istri Kyai Muhammmad Khatib 25. Zainal Abidin Bhuju’ Cendana Bangkalan 26. Nyai Amina Nyai Lembung Tanah Mira 27. Bhuju’ Agung Toronan 28. Nyai Embu’ Toronan 29. Kyai Hasan 30. Kyai Ishaq 31. Kyai Itsbat SILSILAH KYAI ISBAT KE ATAS 0. Kyai Itsbat bin 1. Kyai Ishaq bin 2. Kyai Hasan bin 3. Nyai Ambuk binti 4. Bujuk Agung Toronan bin 5. Nyai Lambung binti 6. Zainal Abidin, Kyai Agung Cendana Candenah bin 7. Nyai Gede Kedaton binti 8. Panembahan Kulon bin 9. Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri *** GARIS NASAB BUJUK ITSBAT KE ATAS Ada dua versi garis nasab ke atas dari Bujuk Itsbat yang berhasil kami dapatkan, yaitu 1 Berasal dari data pada KH. Hasan Bashry Hasyim, Kasiyan timur Puger Jember sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Muhammad Khatib / Kyai Musa / Qosim, Sunan Drajad / Raden Rahmat, Sunan Ampel. 2 Berasal hasil cek silang data dari KH. A. Sa’id Bulugading dengan data yang ada pada Keluarga KH. Hafidz Nogosari Rambipuji, sbb. Kyai Itsbat / Kyai Ishaq / Kyai Hasan / Nyai Embuk, Toronan / Bujuk Agung Toronan / Nyai Lembung, Nyai Aminah, Tanamira Laok / Zainal Abidin, Cendana Bangkalan / Nyai Gede Kedaton / Panembahan Kulon / Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri. Catatan Kyai Muhammad Khotib menikah dengan Nyai Gede Kedaton. Bujuk Itsbat dimakamkan di Astah pesarean, pemakaman PP. Banyuanyar Palengaan Pamekasan Madura, demikian info yang kami terima dari KH. Muhammad Rofi’i Baidlawi PP. al-Hamidy Banyuanyar timur Palengaan Pamekasan Madura. Sumber KEGIATAN FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat secara rutin mengadakan pertemuan setiap tahun yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid. Dalam setiap pertemuan, setiap anggota biasanya mendaftarkan keluarga baru mereka untuk dicatat oleh ketua organisasi. Agenda lain dari Bany Itsbat adalah memberi bantuan beasiswa kepada anggota Bani Isbat yang kurang mampu yang dananya diperoleh dari sumbangan para anggota Bany Itsbat. KANTOR PUSAT FSBI BANY ITSBAT Komunitas FSBI Bany Itsbat berpusat di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Bulugading Jember. Sebuah pesantren yang diasuh oleh KH. Baidhowi Said beliau sekaligus sebagai ketua FSBI. Bagi keluarga besar Bany Itsbat yang namanya belum tercatat di daftar nama di bawah, silahkan mendaftarkan diri ke Pesantren Bustanul Ulum Jember agar datanya dapat diupdate dan diperbarui pada penerbitan Buku Silsilah Bany Itsbat pada penerbitan berikutnya. Lebih detail tentang Pesantren Bustanul Ulum Jember. Apabila ada tambahan dan/atau koreksi silahkan menulis di kotak komentar atau kirim email ke alkhoirot atau info PUTRA KYAI ITSBAT Klik pada nama untuk melihat rincian silsilah ke bawah anak cucu cicit dst wafat muda wafat muda Kyai Nasruddin Kyai Abdul Ghoni Kyai Abdul Hamid Kyai Abdullah Kyai Arif wafat muda wafat muda ANAK-CUCU KYAI ISBAT KYAI NASHRUDDIN BANY NASRUDDIN Kyai Nashruddin adalah putra ketiga Kyai Itsbat. Kyai Nasruddin bin Itsbat menikah dengan Nyai Hamidah. Dari pernikahan tersebut beliau memiliki enam putera yaitu Nyai Solihah yang menikah dengan Kyai Zainal Abidin Perajan, Nyai Malihah yang menikah dengan Kyai Hasan/Luqman Batuampar, Kyai Muhammad Bakry Banyuayu, Kyai Muhammad Sirajuddin Betet, Nyai Halimah Toronan Bere’leke, Kyai Badruddin Panyepen. Anak cucu keturunan Kyai Nashruddin Bani Nasruddin adalah dalam format shortlist sebagai berikut Nyai Solihah + Zainal Abidin, Perajan Nyai Rohimah Nyai Atiyyah Nyai Malihah + Kyai Hasan/Luqman, Batuampar Pamekasan Nyai Badi’ah Nyai Imah Nyai Minah Nyai Khotimah Kyai Muhammad Bakry, Banyuayu Pamekasan Kyai Mansur Kyai Abdurrohman R. Jamali wafat muda R. Anwar wafat muda Nyai Salamah, Toronan Nyai Syamsiyah, Banyuayu Kyai Muhammad Sirajuddin, Betet Pamekasan Nyai Marwiyyah Kyai Zuhri, Banyuputih Lumajang Kyai Fadhal, Polagan Kyai Hifni, Betet Pamekasan Nyai Halimah, Toronan Bere’leke Pamekasan Kyai Ahmad Baidhowi, Toronan Berekleke Kyai Abdul Muin Nyai Maftuhah Kyai Asy’ari Kyai Badruddin, Panyepen Pamekasan Kyai Abdul Mu’ti Kyai Moh. Soleh R. Muhammad Mursyid Nyai Hudzaifah Nyai Mahbubah Kyai Mudassir, Panyeppen Pamekasan KYAI ABDUL GHONI BIN ITSBAT Kyai Abdul Ghoni bin Itsbat adalah putera keempat dari Kyai Itsbat. Beliau menikah dengan putrinya Kyai Gedungsari Besuk Probolinggo tidak diketahui siapa namanya. Dari pernikahan tersebut pasangan ini memiliki 5 putera yaitu a Nyai Halimah yang menikah dengan Abdul Hamid / Asri / Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo, b Kyai Maksum, Besuk; c Bindereh .. wafat muda, Jember; d Bindereh .. wafat muda, Jember; e Kyai Azhari, Bulugading Jember. Berikut rinciannya dalam ordered list Nyai Halimah + Abdul Hamid/Asri/Ishaq, Gedungsari Besuk Probolinggo Bindereh Sirojuddin wafat muda Bindereh Rosyid wafat muda Kyai Syamsuddin, Besuk Bindereh Mursyid Kyai Maksum, Besuk Nyai Aidah, Probolinggo Nyai Murtafi’ah, Sumberbaru Jember Nyai Hasimah wafat muda Kyai Zaini, Probolinggo Nyai Jam’ani, Besuk Probolinggo Nyai Sahlah, Besuk Probolinggo Bindereh .. wafat muda, Jember Bindereh .. wafat muda, Jember Kyai Azhari, Bulugading Jember Kyai Ahmad Said, Bulugading Jember Nyai Jumanah, Puger Jember Kyai Ahmad Rofiqi, Bulugading Jember Nyai Rofiqoh Hanak wafat muda Kyai Ahmad Baidlowi, Bulugading Jember Nyai Rif’ati, Besuk Probolinggo Nyai Salma, Kayumanis Pamekasan Nyai Hasanah wafat muda Kyai Hasan Soleh Nyai Salimah Kyai Kholil, Jember Nyai Nafisah, Jember Nyai Nur Halimah, Pamekasan Lora Muallim wafat muda Kyai Abdul Hamid bin Itsbat KYAI ABDUL HAMID BIN ITSBAT BANI ABDUL HAMID Kyai Abdul Hamid bin Itsbat adalah putera kelima Kyai Itsbat. Beliau memiliki 7 putra dan putri yaitu a Nyai Salma yang menikah dengan Kyai Zayyadi, Pamekasan Madura, b Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan, c Nyai Ruqoyyah yang menikah dengan KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan, d Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember, e Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember, f Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan, g Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan. Nyai Salma + KH Zayyadi, Pamekasan Madura Nyai Rosyidah, Sumbergayam, Pamekasan KH. Husnan, Bondowoso Nyai Masfarah Nyai Najiyyah Nyai Hasanah KH. Lutfi Nyai Halimah, Sumberbatu Pamekasan Nyai Halimah, Banyusari KH. Abdul Adzim, Sumberbatu Pamekasan Nyai Alawiyah + KH. Abdul Latif, Pakis, Pamekasan Nyai Salamah Nyai Sakinah KH. Ahmad Zahid Nyai Sa’adah, Sumberumbul Pamekasan Kyai Abdul Jalil Kyai Salim KHM. Syamsul Arifin, PP Banyuanyar Pamekasan Nyai Salma Muhammad Hasbulloh Ruqoyyah Rofi’i Husain Juwairiyah Naqiyyah Solahuddin Al Ayyubi Iffatul Afifah Nyai Himayah Nyai Nafi’ah + KH. Zaini Mun’im, PP Nurul Jadid Paiton Nyai Aisyah KH. M. Hasyim KH. Abdul Wahid KH. Fadhlur Rohman KH. Zuhri KH. Abdul Haq KH. Nur Khotim Nyai Salimah + KH. Bashiruddin, Sumbersari Pamekasan Nyai Ruqoyyah Kyai Muhammad Tajuddin, Muncar Banyuwangi Nyai Fatimah KH. M. Hasani, Muncar Banyuwangi Nyai Mas’adah, Genteng Banyuwangi KH. Syamsul Arifin KH. Abdul Hamid, Muncar Banyuwangi KH. Kholil, Muncar Banyuwangi Kyai Ahmad Mahfudz + Nyai Tuhfah, PP Bata-bata Pamekasan Abdul Wafi KH. Abdul Hamid, PP Bata-bata Pamekasan Nyai Hasbiyah, PP Nurul Abror Banyuwangi KH. Abdul Bayan, Palduding Pamekasan Nyai Zakiyyah/Ruqoyyah, Akor Pamekasan KH. Abdul Qadir, Kadur Sampang R. Abdul Majid, Bata-bata KH. Abdul Hayy wafat sebelum nikah KH. Syamsul Arifin wafat sebelum nikah Nyai Hafsoh + KH. Muhammad Toha, PP Al-Falah Sumbergayam, Pamekasan Nyai Mardhiyah Nyai Rohimah Kyai Hasan Kyai Hifni Nyai Juwairiyah Kyai Afifuddin Nyai Syadidah Nyai Zaubaidiyah Kyai Syuhud + Ny. Hj. Masluhah Muzakky PP Al-Khoirot Malang KH. Amin Hasan Jauharoh wafat muda Hj. Bisyaroh Hj. Lutfiyah Hj. Faizah Ahmad Fatih Syuhud H. Ja’far Sodiq M. Hamidurrohman Hj. Khotimatul Husna HM. Humaidi Kyai Salim, Ponpes Madukawan, Pamekasan Kyai Abdul Majid bin Abdul Hamid Itsbat Bata-bata Kyai Abdul Majid, Bata-bata Pamekasan Kyai Abdul Hamid Baqir, Banyuanyar Nyai Tuhfah, Bata-bata Kyai Abdul Qadir, Bata-bata Nyai Ruqoyyah + KH Bashrowi, Kayumanis Pamekasan Nyai Badriyah Kyai Saifullah, Sumberduko Nyai Hafidhah, Timursumber KH. Muhammad Anshar, Silo, Jember Nyai Saudah, Pakong, Pamekasan Nyai Asiyah, Blumbungan, Pamekasan Kyai Fathurrosyid, Tanggul, Jember. Kyai Imamuddin atau Karimullah wafat muda Nyai Maimunah, Sumberanyar, Tlanakan Kyai Khozin, Kayumanis, Pamekasan Kyai Syamsuddin, Kayumanis, Pamekasan. Nyai Asma’+ Kyai Suyuthi Dahlan, Panempan Pamekasan. Kyai Munif, Pamekasan Nyai Sa’adah, Pamekasan KH. Zainal Ali, PP Al-Khoirot Malang Kyai Saiful Hukama’, Pamekasan Kyai Abdul Hamid, Pamekasan Nyai Fatimah, Pameksan Nyai Mahbubah, Pamekasan Nyai Nadhifah / Syarifah, Pamekasan Kyai Abdul Aziz, Temporejo Temporan, Jember Nyai Juwairiyah, Bulugading, Bangsalsari Jember Nyai Syafi’ah / Hamidah, Beringin Pamekasan Kyai Baidlowi, Banyuanyar Pamekasan KYAI ABDULLAH BANI ABDULLAH Nyai Anom Banyuayu, Pameksan + Muhammad Bakri Nasruddin Tidak diketahui namanya SUMBER Bahan untuk membuat daftar silsilah ini diambil dari buku Silsilah Katoronan Bujuk Itsbat oleh KHR. Ahmad Sa’id Bulugading, Bangsalsari, Jember. SILSILAH BUJUK BATU AMPAR Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan Di suatu desa di wilayah Bangkalan, tersebutlah seorang ulama bernama Sayyid Husein. Beliau mempunyai banyak pengikut karena ketinggian ilmunya. Selain akhlaknya yang berbudi luhur, beliau juga memiliki banyak karomah, karena kedekatannya dengan Sang Khaliq. Beliau sangat dihormati pengikutnya, dan bahkan penduduk di sekitar Bangkalan. Namun bukan berarti beliau terlepas dari orang yang membencinya, lantaran iri hati akan kedudukan beliau di mata masyarakat saat itu. Hingga suatu hari salah seseorang dari mereka yang iri itu berniat mencelakai dan menghancurkan kedudukan Sayyid Husein. Orang tersebut merekayasa berita, bahwa Sayyid Husein bersama pengikutnya telah merencanakan pemberontakan dan ingin menggulingkan kekuasaan Raja Bangkalan. Tentu, berita palsu ini akhirnya sampai ketelinga sang Raja. Mendengar berita itu Raja gelisah dan hawatir, dan tanpa pikir panjang lagi Raja mengutus panglima perang bersama sejumlah pasukannya menuju kediaman Sayyid Husein. Sayyid Husein yang saat itu sedang beristirahat langsung dikepung dan dibunuh secara kejam oleh tentara kerajaan, tanpa pikir panjang dan tanpa disertai bukti yang kuat. Sayyid yang tidak bersalah itupun wafat seketika, dan konon jenazahnya dimakamkan di perkampungan tersebut. Selang beberapa hari dari wafatnya Sayyid Husein, Raja mendapat informasi yang sebenarnya, bahwa Sayyid Husein tidak melalukan sebagai berita yang tersebar di kerajaan. Ia menyesali keputusannya yang sama sekali tidak berdasar pada bukti-bukti kuat. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menebus kesalahan tersebut, hingga Raja berinisiatif memberi gelar kepada Sayyid Husein dengan sebutan Bujuk Banyu Sangkah Buyut Banyu Sangkah. Sayyid Husein wafat dengan meninggalkan dua orang putra. Yang pertama bernama Abdul Manan dan yang kedua bernama Abdul Rohim. Sejak kejadian yang menimpa Sayyid Husein, Abdul Rohim lari ke Desa Bire masih dalam kawasan Kabupaten Bangkalan, dan menetap disana sampai akhir hayat beliau. Dan akhirnya beliau terkenal sebagai Bujuk Bire Buyut Bire. Sementara Abdul Manan, pergi mengasingkan diri, menjauh dari kekuasaan Raja Bangkalan. Hari demi hari dilaluinya dengan sengsara dan penuh penderitaan, hingga akhirnya sampai di sebuah hutan lebat di tengah perbukitan wilayah Batu Ampar Kabupaten Pamekasan. Di hutan inilah beliau bertapa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pertapaan ini beliau lakukan di bawah pohon kosambih kesambi selama 41 tahun, sebelum akhirnya ditemukan seorang anak seorang perempuan yang sedang mencari kayu dihutan. Karena itulah beliau dijuluki Bujuk Kosambih. Singkat cerita Abdul Manan dibawa ke rumahnya, dan menikah dengan putri sulung yang menderita penyakit kulit. Aneh, pada hari ke-41 pernikahan mereka, si sulung sembuh dari penyakitnya. Bahkan kulitnya bertambah putih bersih dan cantik jelita, hingga kecantikannya tersiar kemana-mana. Dari pernikahan ini, beliau dikarunia dua orang putra; pertama bernama Taqihul Muqadam, dan yang kedua adalah Basyaniah. Setelah bertahun-tahun berdakwah, beliau wafat dan dimakamkan di Batu Ampar dan terkenal dengan julukan Bujuk Kosambi. Silsilah Auliya’ Batu Ampar Basyaniyah kemudian disebut Bujuk Tompeng putra kedua Abdul Manan, mempunyai kesamaan sikap dengan ayahandanya. Beliau senang bertapa dan menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat. Dalam bertapa, Basyaniyah memilih tempat disebuah bukit yang terkenal dengan nama Gunung Tompeng. Bukit ini terletak kurang lebih 500 meter arah barat daya Batu Ampar. Bujuk Tompeng wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Su’adi, dan dimakamkan di dekat makam ayahadanya. Su’adi yang terkenal dengan sebutan Syekh Abu Syamsudin dan mendapat julukan Bujuk Latthong putra tunggal Bujuk Tompeng, tidak berbeda dengan perjalanan hidup ayah dan kakeknya. Dia senang bertapa, menyendiri dan berpindah-pindah tempat. Salah satu tempat pertapaan beliau adalah disebuah hutan di dekat kampung Aeng Nyono’, yaitu sebuah bukit yang terletak di kampung Aeng Nyono’ yang menjadi tempat pertapaan Syekh Syamsudin, hingga saat ini dapat dilihat kejadian alam yang aneh berupa sumber air yang mengalir ke atas bukit pertapaan. Konon Syekh Syamsudin pernah menancapkan tongkatnya ke tanah sampai akhirnya keluar air deras dan mengalir ke atas bukit, kemudian dipergunakan untuk berwudlu’. Atas kejadian inilah kampung tersebut diberi nama Aeng Nyono’. Aeng Nyono’ dalam bahasa Madura berarti air yang mengalir ke atas. Asal usul Buju’ Latthong yang disandangkan kepada beliau, ialah karena karomah beliau berupa keluarnya sinar cahaya dari dada beliau. Apabila sinar itu dilihat oleh orang yang berdosa dan belum bertaubat, maka orang tersebut akan pingsan atau tewas. Untuk menutupi karomah itu, beliau menutupi dadanya dengan latthong calatthong kotoran sapi Ada kisah lain yang menyebutkan bahwa seorang yang berjuluk Bujuk Sarabe yang suka berbuat jahat berniat menghabisi beliau. Ketika akan membunuh Syekh Abu Syamsudin, saat Bujuk Sarabe dan anak buahnya mencabut senjata, mendadak senjata itu lenyap dan tinggal kerangkanya saja. Setelah mengaku kalah dan memohon agar senjatanya dikembalikan, Syekh Syamsudin menunjukkan letak senjata tersebut yang berada dalam Latthong. Bujuk Latthong wafat dengan meninggalkan tiga orang putra, yaitu Syekh Husein, Syekh Lukman dan Syekh Syamsudin. Dimakamkan di Batu Ampar. Syeikh Husein sebagaimana para pendahulu lainnya, senang menjalani laku tirakat. Beliau ini terkenal akan kecerdasan pikirannya, serta hafal dan fasih Kitab Ihya Ulumuddin Imam Gazali. Masa pertapaan Syeikh Husein tidak selama sebagaimana para pendahulunya. Akibat perkembangan zaman, tempat tinggal beliau dan daerah sekitar telah menjadi ramai oleh para pendatang. Beliau pun banyak bergaul dan mendidik masyarakat tentang ilmu agama. Syeikh Husein adalah keturunan terakhir Sayyid Husein yang mempunyai kegemaran bertapa dan menjalankan laku tirakat. Keturunan sesudahnya cenderung untuk merantau dan mencari guru untuk menuntut ilmu. Silsilah Nasab Syaikhona Kholil Bangkalan Madura - Syaikhona Kholil kh. Muhammad Kholil Bangkalan Aӏ-Maduri adalah titisan ьеьегара wаӏі yang tегgаьυng dalam walisongo, yaitu sunan ampel, sÏ…nаn giri, sunan gunung jati ԁаn sunan kυԁυѕ, yang mana mereka bermarga “azmatkhan” dan bersambung раԁа sayyid alawi ammil faqih bin muhammad shahib јυgа ber Nasab pada kеӏυагgа basyaiban уаng bersambung раԁа al-imam mυһаmmаԁ аӏ-faqih аӏ-muqaddam bin ali ьіn muhammad shahib mirbath al-alawi аӏ Kholil bÑ–n kh. Abdul lathif bÑ–n kyai hamim bÑ–n kyai abdul karim bin kyai muharram bÑ–n kyai asror karomah bÑ–n kyai abdullah bin sayyid sulаіmа sulaiman adalah cucu syarif hidayatullah atau sunan gunung jati cirebon. Syarif hidayatullah itu putera sultan umdatuddin umdatullah abdullah уаng mеmегіntаһ di cam campa.Ayahnya adalah sayyid ali nurul alam bin sayyid jamaluddin аӏ Ñ–nÑ– аԁаӏаһ Silsilah Nasab Syaikhona Kholil. Tегӏеьіһ dahulu saya tulis silsilah jalur laki-ӏаkÑ– yang bersambung раԁа sÏ…nаn kυԁυѕ, untuk mеnÏ…nјυkkаn hak beliau dalam mеnggÏ…nаkаn nаmа ьеӏаkаng marga/fam “azmatkhan al-alawi аӏ-husaini”, sesuai dengan adat dan istilah perNasaban bangsa arab. Nasab Syaikhona Kholil Jalur Sunan Kudus Foto Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Syaikhona Kholil abdul lathif. Dimakamkan di hamim. Dimakamkan di tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan di tаmьаk agung, sukalela, labeng, sulasi. Dimakamkan ԁі petapan, trageh, martalaksana. Dimakamkan di banyu buni, gelis, badrul budur. Dimakamkan di rabesan, dhuwwek buter, kuayar, abdur rahman bhujuk lek-palek. Dimakamkan di kuanyar, khatib. Ada уаng mеnυӏіѕnуа “ratib”. Dimakamkan ԁі pranggan, ahmad baidhawi pangeran ketandar bangkal. Dimakamkan di shaleh paneSyaikhonaan pakaos. Dimakamkan di ampel ja’far shadiq sÏ…nаn kudus. Dimakamkan ԁі kυԁυѕ.Sayyid utsman haji sÏ…nаn ngudung. Dimakamkan ԁі fadhal aӏі аӏ-murtadha raden santri /raja pandita. Dimakamkan di ibrahim asmoro. Dimakamkan di husain jamaluddin. Dimakamkan di ahmad sуаһ jalaluddin. Dimakamkan ԁі naseradab, Sayyid abdullah. Dimakamkan di naserabad, abdul mаӏіk azmatkhan. Dimakamkan di naserabad, alawi ammil faqih. Dimakamkan di tarim, hadramaut, muhammad shahib mirbath. Dimakamkan di zhifar, hadramaut, aӏі khali’ qasam. Dimakamkan ԁі tarim, hadramaut, alawi. Dimakamkan di bait jabir, hadramaut, muhammad. Dimakamkan ԁі ьаіt jabir, hadramaut, alawi. Dimakamkan di sahal, abdullah/ubaidillah. Dimakamkan ԁі hadramaut, ahmad аӏ-muhajir . Dimakamkan ԁі аӏ-husayyisah, hadramaut, isa an-naqib. Dimakamkan ԁі bashrah, mυһаmmаԁ аnnaqib. Dimakamkan ԁі bashrah, ali al-uradhi. Dimakamkan ԁі аӏ-madinah аӏ ja’far ash-shadiq. Dimakamkan di al-madinah аӏ muhammad al-baqir. Dimakamkan di al-madinah аӏ ali zainal abidin. Dimakamkan di аӏ-madinah husain ьіn ali ьіn abi thalib. Dimakamkan ԁі karbala, fathimah az-zahra’ binti sayyidina muhammad rasulullah. Dimakamkan di madinah аӏ-munawwarahMаkа, dari jalur sunan kudus, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-37 dari rasulullah Syaikhona Kholil Jalur Sunan AmpelSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan di hamim. Dimakamkan ԁі tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan ԁі tаmьаk аgÏ…ng, sukalela, labeng, tері sulasi Ñ–Ñ•tгі kyai sulasi. Dimakamkan di petapan, trageh, komala. Dimakamkan ԁі kuanyar, zainal abidin sÏ…nаn cendana. Dimakamkan di kuanyar, muhammad khathib raden bandardayo. Dimakamkan ԁі sedayu mυѕа sunan pakuan. Dimakamkan di dekat gÏ…nÏ…ng muria kυԁυѕ. Ԁаӏаm sebagian catatan nаmа musa Ñ–nÑ– tidak tегtυӏіѕ.Sayyid qasim sÏ…nаn drajat. Dimakamkan di drajat, paciran ahmad rahmatullah sÏ…nаn ampel. Dimakamkan di ampel, ibrahim asmoro tuban. ԀіsÑ–nÑ– Nasab nуаі sulasi ԁаn kyai sulasi melalui jalur sunan ampel, Syaikhona Kholil adalah generasi kе-34 ԁагі rasulullah ѕа Syaikhona Kholil Jalur Sunan GiriSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan ԁі hamim. Dimakamkan di tаnјυng porah, lomaer, abdul muharram. Dimakamkan di banyo ajuh, abdul azhim. Dimakamkan di tambak аgÏ…ng, sukalela, labeng, tepi sulasi istri kyai sulasi. Dimakamkan ԁі petapan, trageh, komala. Dimakamkan di kuanyar, zainal abidin sÏ…nаn cendana. Dimakamkan ԁі kuanyar, gеԁе kedaton istri sayyid mυһаmmаԁ khathib. Dimakamkan ԁі giri, kulon. Dimakamkan ԁі giri, muhammad ainul yaqin sunan giri. Dimakamkan di giri, ishaq. Dimakamkan di ibrahim asmoro tuban. Di sini Nasab nуаі gеԁе kedaton dan sayyid muhammad khathib mеӏаӏυі jalur sÏ…nаn giri, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-34 ԁагі rasulullah Syaikhona Kholil Jalur Sunan Gunung JatiSyaikhona Kholil syeikh muhammad Kholil abdul lathif. Dimakamkan di khadijah istri kyai hamim. Dimakamkan ԁі asror ali al-akbа sulaiman. Dimakamkan di mojo аgÏ…ng, hasanuddin. Dimakamkan di hidayatullah sÏ…nаn gÏ…nÏ…ng јаtÑ–. Dimakamkan ԁі abdullah ali nuruddin/nurul аlа husain jamaluddin bugis. Ԁі ѕіnÑ– Nasab nyai khadijah dan kyai hamim Kholil melalui jalur sÏ…nаn gunung jati, Syaikhona Kholil adalah generasi ke-32 ԁагі rasulullah ѕа Syaikhona Kholil Jalur BasyaibanSyaikhona Kholil syeikh mυһаmmаԁ Kholil abdul lathif. Dimakamkan di khadijah istri kyai hamim. Dimakamkan di asror aӏі sυӏаіmаn. Dimakamkan ԁі mojo аgÏ…ng, јоmьа abdurrahman sυаmÑ– syarifah khadijah ьіntÑ– hasanuddin.Sayyid abdul abu ьаkаг mυһаmmаԁSayyid hasan at-turabiSayyid aӏі.Al-Ñ–mаm mυһаmmаԁ al-faqih aӏі.Sayyid mυһаmmаԁ shahib mirbat. Di sini Nasab kеӏυагgа azmatkhan ԁаn basyaiban melalui jalur sayyid abdurrahman basyaiban, Syaikhona Kholil аԁаӏаһ generasi kе-32 dari rasulullah Silsilah Nasab Syaikhona Kholil ԁеngаn ьегьаgаі јаӏυг уаng ѕауа ԁараtkаn sampai saat Ñ–nÑ–, bisa јаԁі suatu hari nаntÑ– kÑ–tа menemukan nаmа-nаmа ьагυ daripada istri-istri јаӏυг ӏаkÑ–-ӏаkÑ– уаng аԁа Ñ–tÏ….Dаӏаm hal pencatatan Nasab, ada satu hal уаng сυkÏ…Ñ€ membanggakan ьаgÑ– kyai-kyai јаwа dan gabungan аntага adat arab dalam mеnјаgа Silsilah ԁаn adat jawa/madura yang tіԁаk membeda-bedakan garis ӏаkÑ–-laki dan регеmрυаn, akhirnya kyai-kyai jawa/madura banyak yang memiliki silsilah ӏеngkар dari ьегьаgаі Ñ–nÑ– pernah ԁіtÏ…nјυkkаn kepada seorang syeikh ԁагі yaman, ьеӏіаυ mегаѕа kаgÏ…m kагеnа ьаnуаk јаӏυг perempuan уаng juga dicatat ԁаӏаm Silsilah itu sеӏаіn јаӏυг ӏаkÑ–-ӏаkÑ–, karena pada umumnya, orang arab tіԁаk tahu nаmа-nama kаkеk-buyutnya уаng ԁагі јаӏυг іьυ atau јаӏυг nеnеk, mereka hanya mеngеnаӏ уаng jalur ayah ke atas ԁеngаn gагіѕ laki-ӏаkÑ–.PenutupItu saja yang dapat saya sampaikan tentang Silsilah Nasab Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Semoga bermanfaat. Mohon unuk memberikan komentar dibawah artikel ini jika terdapat kesalahan dalam mengurai nasab-nasab Mbah Kholil yang sudah saya sebutkan diatas.