Memiliki alur proses produksi yang jelas. Kekurangan dari produk antara lain: - Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk. - Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang. - Membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat menambah beban pengeluaran untuk komponen gaji.
BerikutPenjelasan Lengkapnya. Proses produksi suatu produk tidak terlepas dari sistem produks i suatu perusahaan. Aktivitas produksi bertujuan untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kepentingan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Kegiatan produksi mencakup kegiatan untuk menciptakan barang baru dan memberikan nilai
Oke karena sudah semakin malam, dan saya pun sudah agak mengantuk maka langsung saja kita ke pembahasan utama, he he. Pengertian Pasar Mopolistik. Ciri-ciri Pasar Monopolistik. 1. Banyak Produsen/Penjual. 2. Diferensiasi Produk Sangat Diperlukan. 3. Produsen Hanya Mempunyai Sedikit Kekuatan Untuk Menentukan Harga.
Dapatmengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Manfaat yang kedua yaitu dengan memanfaatkan sistem prototyping kamu dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Sehingga kamu dan tim-mu dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna. Dengan begitu proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat.
ReviewAsetku: Kelebihan dan Kekurangan (2022) April 23, 2022. P2P Lending. oleh Melvern Pradana. Salah satu P2P lending yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Asetku. Kami telah memakai platform ini selama 2 bulan terakhir. Artikel ini akan membahas review Asetku secara lengkap, mengulas kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
KelebihanPenggunaan Aplikasi Inventory. Inventory adalah persediaan barang yang fleksibel dan seluruh bisnis membutuhkannya. Hal inilah yang menjadikan Bisnis retail dan F&B sangat rentang terhadap masa kadaluarsa produk yang dijual. Faktor terbesar yang membuat produk mudah rusak atau bisa disebabkan dengan pengelolaan gudang yang kurang baik.
Q Apa perbedaan kurir Paxel dengan kurir instant lainnya? Paxel adalah kurir yang mempunyai service nextday dengan beberapa kelebihan dalam pengiriman produk khususnya untuk makanan atau minuman. Q: Kapan barang saya akan dijemput setelah klik request pick up? Barang akan di jemput dalam waktu maksimal 2 jam setelah Penjual klik request pick up.
KelebihanDaur Ulang. 1. Pelestarian dan perlindungan lingkungan. Penggunaan kertas secara terus menerus menyebabkan banyaknya pohon yang digunakan untuk produksi. Tetapi, ada juga kertas yang terbuat dari pohon-pohon tertentu dan dapat digunakan secara berulang kali (didaur ulang). Hal ini dapat meminimalisir terjadinya deforestasi (penebangan).
lAGB14a. Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Pengertian Penjualan Konsinyasi, Kelebihan, Sistem Penjualan dan Contoh Sederhananya Pengertian Penjualan Konsinyasi, Kelebihan, Sistem Penjualan dan Contoh Sederhananya Setiap pebisnis tentu ingin bisnisnya bisa berkembang dengan baik dengan melakukan beragam metode dan juga strategi penjualan yang menyeluruh. Selain menjajakan barang kepada konsumen secara langsung, terdapat strategi lain yang sudah tidak asing lagi di dalam dunia bisnis, yaitu penjualan konsinyasi. Penjualan konsinyasi ini umumnya digunakan oleh penjual pertama dengan iming-iming bonus pada consignee-nya agar terus semangat menjalankan strategi penjualan barang. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang penjualan konsinyasi? Baca terus penjualan konsinyasi di bawah ini hingga selesai. Pengertian Penjualan Konsinyasi Berdasarkan laman Wikipedia, penjualan konsinyasi adalah sebuah sistem penjualan di mana barang atau produk yang dimiliki oleh pihak penjual konsinyor diserahkan kepada pihak penjual konsinyasi konsinyee untuk dijualkan kepada konsumen. Dalam penjualan konsinyasi, barang-barang tersebut tetap menjadi milik konsinyor sampai terjadi penjualan kepada konsumen akhir. Dalam penjualan konsinyasi, konsinyee bertindak sebagai agen atau perantara yang menjual barang atas nama konsinyor. Konsinyee tidak memiliki kepemilikan langsung atas barang tersebut, melainkan bertugas untuk menjualnya dan menghasilkan penjualan. Ketika barang terjual, konsinyee akan memperoleh komisi atau bagian tertentu dari penjualan sebagai imbalan atas jasanya. Sisa hasil penjualan akan dikembalikan kepada konsinyor setelah dikurangi dengan komisi dan biaya-biaya terkait lainnya. Salah satu keuntungan dari penjualan konsinyasi adalah bahwa konsinyor tidak perlu membayar biaya produksi atau persediaan barang yang tidak terjual. Selain itu, penjualan konsinyasi juga dapat membantu konsinyor untuk memperluas pasar dan meningkatkan visibilitas produknya dengan menggunakan jaringan penjualan konsinyee. Namun, penjualan konsinyasi juga memiliki risiko bagi konsinyor, terutama jika konsinyee tidak mampu menjual barang dengan efektif atau jika barang rusak atau hilang selama proses penjualan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki perjanjian yang jelas antara konsinyor dan konsinyee yang mengatur hal-hal seperti komisi, periode penjualan, tanggung jawab atas kerugian, dan ketentuan lainnya guna melindungi kepentingan kedua belah pihak. Baca juga Pengertian Retur Pembelian dan 9 Cara Mudah Membuat Laporannya Kelebihan dan Kekurangan Penjualan Konsinyasi Penjualan konsinyasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan Kelebihan Penjualan Konsinyasi 1. Risiko persediaan Dalam sistem ini, konsinyor tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli persediaan barang yang belum terjual. Barang tetap menjadi milik konsinyor sampai terjadi penjualan, sehingga konsinyor dapat menghindari risiko persediaan yang tidak terjual. 2. Ekspansi pasar Penjualan konsinyasi memungkinkan konsinyor untuk memperluas jangkauan pasar mereka dengan memanfaatkan jaringan penjualan konsinyee. Hal ini dapat membantu produk konsinyor mencapai konsumen yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas merek. 3. Modal kerja Dalam penjualan konsinyasi, konsinyor tidak perlu mengikatkan modal kerja dalam persediaan barang yang belum terjual. Ini memungkinkan konsinyor untuk menggunakan modal kerja mereka secara lebih efisien untuk keperluan lain, seperti pengembangan produk baru atau strategi pemasaran. Kekurangan Penjualan Konsinyasi 1. Risiko penjualan rendah Jika penjualan barang tidak mencapai target yang diharapkan, konsinyor dapat mengalami kerugian. Konsinyee mungkin tidak mampu menjual barang dengan efektif atau pasar tidak menerima produk tersebut seperti yang diharapkan. 2. Kerugian barang Ada risiko kerusakan atau kehilangan barang selama proses ini. Konsinyor bertanggung jawab atas barang tersebut sampai terjadi penjualan, sehingga jika terjadi kerusakan atau kehilangan, konsinyor akan mengalami kerugian. 3. Kontrol yang terbatas Dalam proses di dalamnya, konsinyor tidak memiliki kontrol penuh atas penjualan barang. Konsinyee bertindak sebagai agen yang menjual atas nama konsinyor, sehingga konsinyor mungkin tidak dapat mengendalikan aspek-aspek seperti harga, promosi, atau strategi penjualan yang dilakukan oleh konsinyee. 4. Ketergantungan pada konsinyee Keberhasilan penjualan konsinyasi sangat tergantung pada kemampuan dan dedikasi konsinyee. Jika konsinyee tidak efektif dalam menjual barang atau tidak memiliki minat yang cukup dalam mempromosikan produk, maka proses konsinyasi ini dapat terhambat. Setiap bisnis perlu mempertimbangkan dengan hati-hati kelebihan dan kekurangan penjualan konsinyasi ini dan mengevaluasi apakah model ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka. Baca juga Pengertian Model Bisnis Razor and Blade, Contoh dan 5 Fungsi Besarnya dalam Bisnis Sistem Penjualan Konsinyasi Sistem penjualan konsinyasi melibatkan beberapa tahapan dan peran yang terlibat dalam proses penjualan barang. Berikut adalah gambaran umum tentang sistem penjualan konsinyasi 1. Perjanjian antara konsinyor dan konsinyee Konsinyor pemilik barang dan konsinyee penjual konsinyasi akan memiliki perjanjian tertulis yang mengatur persyaratan dan kondisi penjualan konsinyasi. Perjanjian ini akan mencakup aspek seperti komisi, periode penjualan, tanggung jawab atas kerugian, dan ketentuan lainnya. 2. Penyerahan barang Konsinyor menyerahkan barang kepada konsinyee untuk dijualkan kepada konsumen. Konsinyee menerima barang tersebut secara fisik tetapi tidak memiliki kepemilikan langsung atas barang tersebut. 3. Penjualan oleh konsinyee Konsinyee bertindak sebagai agen atau perantara yang menjual barang atas nama konsinyor. Konsinyee akan menggunakan strategi penjualan dan upaya pemasaran untuk mempromosikan dan menjual barang kepada konsumen. 4. Pelaporan penjualan Konsinyee akan melaporkan penjualan kepada konsinyor secara teratur, biasanya dalam bentuk laporan penjualan yang mencakup detail seperti jumlah barang yang terjual, harga penjualan, dan informasi terkait lainnya. 5. Pembayaran komisi Konsinyee akan menerima komisi atau bagian tertentu dari hasil penjualan sebagai imbalan atas jasanya. Komisi ini biasanya telah disepakati sebelumnya dalam perjanjian penjualan konsinyasi. 6. Pengembalian barang tidak terjual Setelah periode penjualan tertentu, konsinyee akan mengembalikan barang yang tidak terjual kepada konsinyor. Kondisi pengembalian barang, seperti barang yang rusak atau tidak layak jual, akan diatur dalam perjanjian. 7. Penyelesaian keuangan Setelah mengurangi komisi dan biaya terkait lainnya, konsinyor akan menerima sisa hasil penjualan dari konsinyee. Prosedur penyelesaian keuangan akan ditentukan dalam perjanjian konsinyasi. Penting untuk diingat bahwa sistem konsinyasi dapat bervariasi antara berbagai industri dan bisnis. Detail dan mekanisme yang terlibat dalam sistem konsinyasi dapat disesuaikan dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan khusus dari konsinyor dan konsinyee yang terlibat. Baca juga Mengenal Proses Manufaktur, Contoh dan 6 Jenisnya Syarat Penjualan Konsinyasi Syarat penjualan konsinyasi dapat bervariasi tergantung pada perjanjian antara konsinyor pemilik barang dan konsinyee penjual konsinyasi. Berikut adalah beberapa syarat umum yang sering dimasukkan dalam perjanjian penjualan konsinyasi 1. Persetujuan tertulis Perjanjian penjualan konsinyasi harus disepakati secara tertulis antara konsinyor dan konsinyee. Dokumen ini harus mencakup semua persyaratan, ketentuan, dan hak serta kewajiban kedua belah pihak. 2. Jenis barang yang dikonsinyasikan Perjanjian harus menjelaskan dengan jelas jenis barang yang akan dikonsinyasikan, termasuk deskripsi, jumlah, kualitas, dan kondisi barang tersebut. 3. Periode penjualan Perjanjian harus mencantumkan periode waktu yang ditetapkan untuk penjualan konsinyasi. Ini mencakup tanggal mulai dan berakhirnya periode penjualan, serta persyaratan perpanjangan jika diperlukan. 4. Harga penjualan Persyaratan harga penjualan harus ditetapkan dalam perjanjian, baik harga jual per unit barang maupun metode penetapan harga lainnya yang dapat digunakan oleh konsinyee. 5. Komisi atau bagian dari penjualan Perjanjian harus menentukan persentase komisi atau bagian yang akan diterima oleh konsinyee sebagai imbalan atas penjualan barang. Hal ini bisa berupa persentase tetap dari penjualan atau struktur komisi lainnya yang disepakati. 6. Tanggung jawab atas barang Perjanjian harus menjelaskan siapa yang bertanggung jawab atas risiko kerusakan, kehilangan, atau pencurian barang selama proses penjualan konsinyasi. Biasanya, konsinyor tetap bertanggung jawab atas barang hingga terjadi penjualan. 7. Pelaporan penjualan Perjanjian harus mengatur kewajiban konsinyee untuk melaporkan secara teratur tentang penjualan, termasuk informasi seperti jumlah barang yang terjual, harga penjualan, tanggal penjualan, dan detail lain yang relevan. 8. Pengembalian barang Perjanjian harus mengatur kondisi pengembalian barang yang tidak terjual, termasuk batas waktu pengembalian, syarat kelayakan barang yang dikembalikan, dan prosedur pengembalian barang yang rusak. 9. Audit dan inspeksi Konsinyor biasanya memiliki hak untuk melakukan audit atau inspeksi terhadap stok barang yang berada di bawah konsinyee, guna memastikan keakuratan dan kondisi barang. 10. Penyelesaian perselisihan Perjanjian harus mencakup ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan antara konsinyor dan konsinyee, seperti melalui mediasi atau arbitrase. Syarat-syarat ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan khusus dari bisnis yang terlibat dalam penjualan konsinyasi. Penting untuk mencari bantuan hukum atau profesional yang berpengalaman dalam menyusun perjanjian penjualan konsinyasi guna memastikan bahwa semua syarat yang relevan telah ditangani dengan baik. Baca juga Pengertian Industri Kreatif dan Contoh Industri Kreatif di Indonesia Contoh Penjualan Konsinyasi Berikut adalah contoh skenario penjualan konsinyasi Misalkan ada seorang pengusaha konsinyor yang memiliki sebuah toko pakaian bernama “Fashion Trend”. Pengusaha ini ingin menjual beberapa produk pakaian yang dimilikinya melalui penjualan konsinyasi. Dia melakukan kesepakatan dengan sebuah butik lokal bernama “Chic Boutique” sebagai konsinyee. Berikut adalah langkah-langkah dalam penjualan konsinyasi antara “Fashion Trend” konsinyor dan “Chic Boutique” konsinyee 1. Perjanjian Penjualan Konsinyasi Konsinyor dan konsinyee menandatangani perjanjian penjualan konsinyasi yang mencakup syarat-syarat seperti persentase komisi, periode penjualan, dan tanggung jawab atas kerugian. Mereka setuju untuk memulai penjualan konsinyasi selama 3 bulan. 2. Penyerahan Barang Konsinyor memberikan sejumlah produk pakaian, termasuk baju, celana, dan aksesoris, kepada konsinyee. Barang-barang ini tetap menjadi milik konsinyor, namun diserahkan ke konsinyee untuk dijualkan kepada pelanggan. 3. Penjualan oleh Konsinyee Chic Boutique mempromosikan dan menjual produk pakaian dari Fashion Trend di toko mereka. Mereka menampilkan barang-barang tersebut di etalase, mengatur sesi penjualan khusus, dan menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk kepada pelanggan potensial. 4. Pelaporan Penjualan Setiap bulan, Chic Boutique menyampaikan laporan penjualan kepada Fashion Trend. Laporan ini mencakup jumlah barang yang terjual, harga penjualan, dan jumlah komisi yang harus diterima oleh Chic Boutique. Misalnya, jika seorang pelanggan membeli baju senilai $100, dengan persentase komisi 20%, Chic Boutique akan mendapatkan $20 sebagai komisi. 5. Pengembalian Barang Setelah berakhirnya periode penjualan, yaitu 3 bulan, Chic Boutique mengembalikan barang-barang yang tidak terjual kepada Fashion Trend. Fashion Trend memeriksa kembali barang-barang tersebut untuk memastikan kualitasnya dan mengevaluasi barang rusak atau tidak layak jual. 6. Penyelesaian Keuangan Setelah dikurangi dengan komisi Chic Boutique dan biaya terkait lainnya, Fashion Trend menerima sisa hasil penjualan dari Chic Boutique. Mereka dapat menggunakannya untuk memproduksi barang baru atau memperluas bisnis mereka. Dalam contoh ini, “Fashion Trend” adalah konsinyor yang memiliki barang dagangan dan “Chic Boutique” adalah konsinyee yang bertanggung jawab menjual barang tersebut. Dalam sistem penjualan konsinyasi ini, Fashion Trend tidak perlu mengeluarkan modal untuk persediaan dan Chic Boutique memiliki kesempatan untuk memperluas jangkauan pasar mereka dengan menawarkan produk baru. Baca juga Kerajinan dari Barang Bekas ini Bisa Kamu Jadikan Ide Bisnis Menarik, Lho! Penutup Penjualan konsinyasi adalah sistem penjualan di mana barang yang dimiliki oleh konsinyor diserahkan kepada konsinyee untuk dijualkan kepada konsumen. Dalam penjualan konsinyasi, konsinyee bertindak sebagai agen yang menjual barang atas nama konsinyor. Beberapa kelebihan penjualan konsinyasi termasuk menghindari risiko persediaan, ekspansi pasar, dan penggunaan efisien modal kerja. Namun, ada juga kekurangan seperti risiko penjualan rendah, kerugian barang, kontrol yang terbatas, dan ketergantungan pada konsinyee. Syarat-syarat penjualan konsinyasi mencakup persetujuan tertulis, jenis barang yang dikonsinyasikan, periode penjualan, harga penjualan, komisi, pengembalian barang, dan penyelesaian perselisihan. Contoh penjualan konsinyasi melibatkan konsinyor yang memberikan barang kepada konsinyee, konsinyee yang menjual barang, pelaporan penjualan, pengembalian barang yang tidak terjual, dan penyelesaian keuangan antara konsinyor dan konsinyee. Penting untuk menyusun perjanjian penjualan konsinyasi yang jelas untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak. Setiap penjualan yang terjadi pada metode ini pun tidak boleh luput dari pencatatan agar bisa memastikan keuntungan dan jumlah produk yang telah berhasil di jual. Tapi jika Anda kesulitan dalam mencatat penjualan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Aplikasi yang dikembangkan dengan sisitem cloud computing ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan setiap transaksi yang masuk pun akan tercatat secara otomati. Jaid tinggi apa lagi? Klik tautan gambar di bawah ini ini untuk mencobanya selama 30 hari, gratis. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 11 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Produk berupa barang adalah salah satu jenis produk yang banyak dicari oleh masyarakat. Jenis produk ini memiliki kelebihan yang berbeda-beda, tergantung dari jenis barang yang dibeli. Berikut adalah beberapa kelebihan dari produk berupa barang antara lain Kualitas Terjamin Salah satu kelebihan dari produk berupa barang adalah kualitasnya yang terjamin. Hal ini dikarenakan sebagian besar produk berupa barang diproduksi oleh perusahaan besar yang sudah terkenal dan memiliki reputasi yang baik di pasaran. Perusahaan besar tersebut biasanya memiliki standar produksi yang ketat dan menggunakan bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga, konsumen dapat merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk tersebut. Produk berupa barang juga biasanya dilengkapi dengan garansi atau jaminan kualitas. Jadi, jika terjadi kerusakan atau cacat produksi pada barang yang dibeli, konsumen dapat mengklaim garansi atau jaminan kualitas yang diberikan oleh produsen atau penjual. Hal ini tentu saja membuat konsumen merasa lebih tenang dan terlindungi saat menggunakan produk tersebut. Lebih Tahan Lama Produk berupa barang juga memiliki kelebihan yang lain yaitu lebih tahan lama. Hal ini dikarenakan sebagian besar produk berupa barang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan memiliki daya tahan yang tinggi. Bahkan, sebagian besar produk berupa barang memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan produk lainnya. Sehingga, konsumen tidak perlu mengganti barang tersebut dalam waktu yang singkat dan dapat menghemat pengeluaran mereka dalam jangka waktu yang lebih lama. Produk berupa barang yang lebih tahan lama juga merupakan pilihan yang tepat bagi konsumen yang ingin mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Dengan menggunakan produk berupa barang yang lebih tahan lama, konsumen dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan membantu menjaga lingkungan. Mudah Digunakan Kelebihan lain dari produk berupa barang adalah mudah digunakan. Sebagian besar produk berupa barang dirancang untuk memudahkan penggunaannya sehingga konsumen tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menggunakannya. Contohnya, produk berupa barang seperti alat elektronik biasanya dilengkapi dengan panduan penggunaan yang jelas dan mudah dipahami. Sehingga, konsumen dapat dengan mudah menggunakannya tanpa perlu mengetahui terlalu banyak tentang teknologi. Produk berupa barang yang mudah digunakan juga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja konsumen. Dengan menggunakan produk yang mudah digunakan, konsumen dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih cepat dan mudah. Navigasi pos Bahasa Jawa memiliki banyak karakteristik unik yang membedakannya dari bahasa lain di Indonesia. Salah satu hal yang paling menonjol adalah… Alat pertanian merupakan salah satu aspek penting dalam bidang pertanian. Dalam perkembangannya, teknologi modern telah banyak diterapkan pada alat-alat pertanian…
Apa saja kelebihan dan kekurangan produk berupa jasa dan barang? Kedua jenis produk ini memang memiliki nilai lebih masing masing. Termasuk keunggulan dalam sisi promosi, daya tahan, kepuasaan konsumen dan sebagainya. Keduanya memiliki segmentasi konsumen tersendiri, dan oleh karena itu pada kesempatan kali ini ukmsumut akan membahasnya untuk umum sifat JASA lebih kepada sesuatu yang tidak berwujud atau disebut juga sebagai intangibility, tidak dapat dipisahkan atau inseparability dan memiliki keragaman atau variability. Bisnis jasa juga bisa dimulai dengan modal kecil, karena hanya mengandalkan kemampuan dan keahlian pada suatu bidangSementara itu sifat BARANG tentu saja kebalikan dari jasa, yaitu sesuatu yang berwujud, bisa dipisahkan dan membutuhkan tempat. Sebagian barang khusus nya konsumsi, memiliki sifat kadaluarsa dan tidak tahan lama. Bisnis barang berarti harus melakukan produksi, dimana itu butuh modal lebih besar dibandingkan bisnis produk dalam bentuk jasa atau barang sana sama penting untuk kegiatan bisnis. Ketika sobat ukmsumut sudah memilih untuk menggeluti bisnis di bidang jasa maka kepuasan konsumen terhadap jasa yang mereka pakai adalah menjadi prioritasmu. Begitu juga dengan bisnis barang di mana kualitas barang yang dipakai oleh konsumen harus menjadi dulu Peluang Usaha Bidang Jasa Paling Worth ItBarang vs Jasa1. Kelebihan Jasa2. Kekurangan Jasa3. Kelebihan Barang4. Kekurangan BarangKata Penutup Beberapa dari kita mungkin ada yang belum mengetahui mengenai keunggulan dan kelemahan dari 2 jenis produk bisnis ini. Oleh karena itu langsung saja kita akan membahas mengenai nilai plus dan minusnya seperti yang sudah dijabarkan dibawah ini1. Kelebihan JasaTidak ada kadaluarsaKarena produk jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud dan hanya bisa dinikmati ketika kita membelinya, maka jasa tidak memiliki masa kadaluarsa. Berbeda dengan barang yang terutama untuk konsumsi sangat membutuhkan masa kadaluarsa karena demi keamanan konsumenTidak butuh modal besarSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk memulai bisnis di bidang jasa, sobat ukmsúmut tidak memerlukan modal yang cukup besar berbeda dengan membuka bisnis untuk bidang produksi barang, yang membutuhkan berbagai modal yang tidak sedikitTidak butuh ruang penyimpananStorage atau ruang penyimpanan biasanya dibutuhkan bagi produk barang yang berbentuk fisik untuk menyimpan hasil produksi suatu bisnis kemudian dengan adanya storage tersebut, maka ini bisa menambah biaya tersebut tidak akan kamu dapatkan ketika bergelut dalam bisnis jasa. Karena jasa adalah produk yang tak berwujudTidak butuh displaySeperti halnya produk barang yang memiliki wujud tentunya harus mendapatkan perlakuan display atau penempatan produk yang dalam produk jasa, sobat ukmsumút tidak akan membutuhkan display atau segala sesuatu yang bersifat packaging, kemasan, desain atau tempat untuk promosi jasa tersebutTidak membutuhkan distribusiBiasanya barang membutuhkan jasa distribusi sebagai upaya untuk menyalurkan hasil produksi dari pabrik menuju ke tangan distribusi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan kamu tidak akan mendapati distribusi ketika menggeluti bisnis jasaBaca juga Kata Motivasi Pengusaha Sukses2. Kekurangan JasaKualitas dari jasa tidak langsung diketahuiSobat ukmsumut harus mengetahui bahwa jasa yang dibuat akan dapat diketahui seberapa bagus kualitasnya setelah produk diberikan kepada konsumen. Jadi tidak langsung diketahui, berbeda dengan barang yang sudah bisa dicek setelah produksi tidak akan dapat dikembalikanIni lebih kepada kerugian terhadap konsumen di mana mereka tidak bisa mengembalikan jasa yang sudah dipakai karena memang bentuknya yang tidak berwujud. Misalnya mereka menyewa jasa pijat, dan ketika memakainya mereka tidak bisa mengembalikannya karena memang jasa pijat telah dinikmati setelah jasa terbatasJasa berbeda dengan barang di mana tidak bisa diproduksi secara massal. Karena perusahaan jasa itu bergantung dengan yang namanya keahlian atau pelayanan, berbeda dengan barang yang bisa diproduksi massal oleh mesin. Jadi jasa hanya bisa dihasilkan secara terbatas dan itu pun butuh waktu untuk menghasilkan yang benar benar berkualitasMudah terpengaruh berbagai faktorProduksi jasa juga sangat mudah terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal seperti cuaca, kondisi hujan, musim, dan sebagianya. Jasa berasal dari keahlian manusia, sehingga manusia sangat bergantung dari kondisi sekitarnya. Manusia seperti sobat ukmśumut juga bisa sakit, stress atau terpengaruh oleh berbagai faktor baik internal maupun bisnis ketatKetika kamu membuka jasa pengetikan artikel misalnya, akan ada banyak saingan dimana mereka juga menawarkan jasa pengetikan yang sama dengan kualitas atau promosi yang jauh lebih baik. Oleh karena itu kualitas pelayanan kepada konsumen akan menjadi pembeda yang membuat bisnis mu bisa bertahanBaca juga Produk Google yang Bikin Kaya3. Kelebihan Barang Penjualan dilakukan tanpa pengelolaanMenjual barang bisa langsung didistribusikan kepada konsumen tanpa harus mengalami pengelolaan atau manajemen yang membutuhkan waktu. Berbeda dengan jasa yang memang harus diperhatikan betul kualitas layanannya oleh sobat ukmsumut, sehingga sebelum diberikan kepada konsumen harus mengalami pengelolaan terlebih dahuluKualitas barang dapat diketahui langsungIni lebih kepada keuntungan bagi konsumen Dimana mereka bisa langsung mengetahui kualitas dari barang yang akan mereka beli dari ciri-ciri yang sudah ada dan tampak pada barang tersebut. Ketika membeli minuman kaleng misalnya di warung, kamu akan pilih kaleng yang tidak berdebu, punya masa kadaluarsa lama dan tidak lecet, bukan?Lebih bervariasi dan menarikProduk barang yang dihasilkan memiliki variasi dan jenis yang berbeda sehingga lebih menarik bagi konsumen. Misalnya produk minuman di mana yang memiliki varian rasa berbagai jenis, dibandingkan dengan produk jasa yang hanya melayani beberapa kebutuhan tertentu dari konsumenMemberikan untung lebih besarKarena produksi barang itu bisa sobat uķmsumut lakukan secara massal dan pengiriman bisa menjangkau ke seluruh negara, maka peluang untuk mendapatkan untung dari produksi barang jauh lebih besar dibandingkan dengan produksi jasa. Barang yang sudah memiliki brand yang kuat, akan diterima oleh semua orang dan memiliki pelanggan setianya masing-masingPunya brand image kuatProduk berupa barang lebih memberikan brand image yang kuat terhadap bisnis yang kamu miliki dibanding dengan jasa. Kita bisa lihat produk smartphone dari apple yang bernama iPhone, dimana produk ini memiliki brand image yang sangat kuat dan dinilai sebagai produk mewah-nya smartphoneBaca juga Usaha yang Cocok untuk Remaja Wanita4. Kekurangan BarangButuh tempat penyimpanan barangSeperti yang sudah dijelaskan pada awal di mana ini menjadi salah satu kekurangan dari produk barang yang memang berwujud dan membutuhkan tempat untuk penyimpanan. Apalagi barang tersebut berasal dari produksi pertanian atau perikanan yang bersifat mudah rusak dan harus sobat ukmsumut segera simpan dalam wadah tempat menampilkan produkBarang adalah suatu produk bisnis yang berwujud dan untuk membuat konsumen tertarik membelinya harus dilakukan serangkaian promosi dan membuat desain untuk menampilkan produk tersebut supaya terkesan bagus dan alat distribusiBarang berwujud tentunya tidak serta merta langsung berada di tangan konsumen. Ketika barang sudah selesai diproduksi Maka selanjutnya adalah diperlukan alat atau media distribusi yang menyalurkan barang tersebut hingga ke tangan konsumen. Dan ini tentu saja butuh modal yang pengembalian barang yang rusakSebagai salah satu upaya untuk menjaga kualitas barang maka sistem return atau pengembalian barang cacat harus lagi ke bentuk dasar dari barang yang memiliki wujud maka ketika sobat ukmsumut sebagai konsumen memakai dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka kamu berhak untuk mengembalikan barang tersebut dan mendapatkan barang yang lebih baikModal cukup besarDan kelemahan terakhir dari produk barang adalah membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulai bisnis di bidang skala massal mungkin kamu membutuhkan mesin produksi canggih, namun untuk produksi rumah tangga, modal membeli bahan baku, memperkerjakan karyawan dan sebagainya juga akan menyita juga Usaha yang Bagus Setelah ResignKata PenutupMasing-masing produk jasa dan barang dalam sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi buat kamu yang berniat untuk memulai bisnis di bidang jasa atau barang harus mengetahui beberapa keunggulan dan kelemahannya seperti yang sudah dijelaskan di atasSemoga materi bisnis dari ukmsumut ini bisa bermanfaat buat kalian. Dan apabila kalian merasa postingan ini cukup bermanfaat silahkan bagikan ke teman temanmu yang lain juga supaya mereka bisa mendapatkan ilmu baru dari artikel ini dengan cara share ke media sosialmu, klik tombol bagikan dibawah ini.