4. Melankolis. Menurut teori empat temperamen, manusia dengan karakter melankolis disebut didominasi oleh tubuh fisik dan kesedihan mereka. Tipe melankolis sering berkorban untuk orang lain, cenderung sensitif, penyayang, senang berada di balik layar, tetapi juga seorang yang pemikir. 1) Imam Al- Ghazali Akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatandengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan” (Asmaran, 1992, p. 1). Menurut al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh 4. Manusia yang berkeyakinan bahwa mengerjakan suatu pembawaan) dan al-thabī’ah (tabiat, watak, karakter) yang diciptakan Allah swt . pada Di dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam al Ghazali membagi manusia menjadi 4 tingkatan berdasarkan ilmunya: 1. Orang yang mengerti, tapi tidak mengerti bahwa ia mengerti, itulah orang yang lalai, maka peringatkanlah ia. 2. Orang yang tidak mengerti dan ia mengerti, bahwa ia tidak mengerti, itulah orang yang sadar diri, maka ajarkanlah ia. bagi manusia ( rub‘ al-muhlika>t ); tentang hal-hal yang menyelamat-kan manusia (rub‘ al-munjiya>t ). Masing-masing dirinci dalam sepuluh kitab dengan puluhan bab dan baya>n untuk setiap kitabnya. Dalam kitab Ih}ya >‘ ‘Ulu >m al-Di >n , menurut Badawi Thabanah, Imam al-Ghaza>li membahas tentang ilmu fikih, psikologi, filsafat, Keempat, Golongan Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri. Yaitu golongan orang yang tidak mengetahui (tidak berilmu) dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu. Menurut Imam Ghazali jenis manusia keempat ini paling buruk. Sayangnya, model manusia seperti ini susah diingatkan, ngeyelan, selalu merasa tahu, merasa memiliki ilmu, dan berhak Dijelaskan di dalam kitab Imam Al Ghazali yang berjudul “Menebus Dosa”. Dalam kitab tersebut terdapat empat sifat penyebab dosa, yaitu, sifat ketuhanan ( rububiyah ), sifat setan ( syaithanniyah ), sifat binatang ternak ( bahimiyah ), dan sifat binatang buas ( sabu'iyah ). “Hal demikian karena tanah yang merupakan asal ciptaan manusia takut manusia kepada Tuhannya adalah sepaling tahu manusia atas diri dan Tuhannya. Begitu juga dengan sabda Nabi, ”aku adalah sepaling takut manusia kepada Allah” 8, dan firman Allah Swt, ”sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya, hanyalah ulama”. 9 5 Al-Ghazali, ibid., Jilid. Ke-IV, h. 155 6 Ibid., h.157 7 QS Al nBS15.